TEMAN

DEMI MASA

Friday, February 17, 2012

Jangan Memakai Baju Keperibadian Orang Lain


{Allah, tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.}
(QS. Al-Baqarah: 286)

{Dan, bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka, berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan.} (QS. Al-Baqarah: 148)

{Dan, Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat.} (QS. Al-An'am: 165)

{Sungguh, tiap-tiap suku telah mengetahui tempat minumnya (masing-masing).}
(QS. Al-Baqarah: 60)


Setiap manusia memiliki kelebihan, potensi dan bakat masing-masing. Dan, salah satu keagungan Rasulullah adalah kemampuannya untuk menempatkan setiap sahabatnya sesuai dengan kemampuan, bakat, dan kesiapan mereka masing-masing. Ali misalnya, ditempatkan pada posisi kehakiman, Mu'adz dalam masalah keilmuan, Ubay yang menyangkut al- Qur'an, Zaid dalam masalah Faraidh, Khalid ibn Walid dalam persoalan jihad, Hassan dalam masalah syair, dan Qais ibn Tsabit dalam orasi.

Menempatkan perfume di tempat pedang tentu sangat berbahaya sebagaimana pedang kala ditempatkan di tempat perfume.

Larut dalam keperibadian orang lain pada hakikatnya adalah bunuh diri. Memakai baju keperibadian orang lain adalah sebuah pembunuhan yang direncanakan. Salah satu tanda kebesaran Allah adalah perbedaan sifat yang ada pada manusia dan karakter yang mereka miliki, serta perbedaan bahasa dan warna kulit mereka. Abu Bakar dengan kelembutan dan wataknya yang pengasih telah memberikan manfaat bagi umat dan agama. Umar dengan
sikapnya yang keras dan keteguhannya telah membangkitkan Islam dan pemeluknya. Artinya, menerima dengan penuh kerelaan pemberian yang ada pada diri Anda, merupakan karunia. Oleh sebab itu, kembangkanlah, tumbuhkanlah, dan dapatkanlah manfaat darinya.

{Allah, tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.}
(QS. Al-Baqarah: 286)

Taklid buta dan terlalu mudah melebur ke dalam keperibadian orang lain merupakan penguburan hidup-hidup terhadap bakat yang Allah berikan, pembunuhan terhadap kemauan, dan penghancuran sistem terhadap karakter penciptaan manusia itu sendiri.

Judul Asli: La Tahzan
Penulis: DR. 'Aidh al-Qarni
Penterjemah: Samson Rahman

No comments:

Post a Comment

ARKIB NEGARA

KATEGORI

agama (87) Akhlaq dan Nasehat (1) Aqidah (1) Bencana alam (20) Cerita nasihat (24) formula (1) haji (22) Jumaat (8) keluarga (18) Kesihatan (13) Luar Negeri (5) Mekah (2) politik (4) Ramadhan (30) sahabat (3) Sains (17) sajak (8) Seni (2) surah aljumuah (1) tips (18) Umum (50) video (9) video nasyid (1)

My Salute